Berkurangnya Luas Hutan Aceh, Akibat Kerusakan Yang Semakin Parah

ilustrasi kerusakan hutan

LHOKSEUMAWE – Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Aceh Muhammad Nur mengatakan, secara umum luas hutan Aceh mencapai 3,5 juta hektare dan kondisinya mengalami kerusakan yang tergolong cukup parah.

Pada tahun 2016 lalu, telah terjadi deforestasi atau penghilangan hutan alam dengan berbagai cara, yaitu mencapai 680 ribu hektare. Apabila dibandingkan dengan tahun 2015, maka deforestasinya mencapai 34 ribu hektare. “Artinya kondisi hutan di Aceh yang semakin lama terus berkurang atau menyusut dan tentunya apabila hal tersebut terus terjadi, dapat mengakibatkan bencana alam dan merusak ekosistem yang ada di jagat raya ini,” ujar M. Nur.

Ia menambahkan, berkurangnya jumlah luasan hutan di Aceh, disebabkan oleh beberapa faktor seperti melakukan penambangan ilegal, penebangan hutang secara liar, pembukaan lahan baru dan ada beberapa infrastruktur yang dibangun yang menyebabkan kerusakan hutan.

Kerusakan di Aceh sudah terjadi sejak tahun 1998 dan pemicu berat mulai terjadinya kerusakan hutan dimulai pada tahun 2004 dan tentunya pola yang dilakukan pada kala itu, tidak semasif yang terjadi sekarang. “Kalau dulu polanya hanya melakukan Ilegal Loging saja dan tambang ilegal belum marak dilakukan.

Pada saat memasuki tahun 2009 maka tambang ilegal mulai populer di Aceh dan pembangunan di Aceh banyak yang menghancurkan hutan,” tutur Muhammad Nur. Kerusakan hutang yang paling parah hampir terjadi di seluruh kawasan, namun ada empat daerah yang kondisi kerusakan hutannya benar-benar parah, yaitu di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Tamiang dan Aceh Selatan.

Untuk wilayah Aceh Utara, penyumbang kerusakan hutan yang paling besar adalah peralihan menjadi Hutan Tanam Industri (HTI), begitu juga kawasan hutan di Aceh Timur maraknya praktik ilegal logging, untuk Aceh Taming selain maraknya ilegal logging, juga maraknya perusahaan tambang dan Aceh Selatan maraknya kerusakan hutan disebabkan karena ilegal logging.

READ  Kematian Tragis Bunta, Gajah Sumatera Terlatih Yang Tewas Dibunuh Pemburu Gading!

“Hal yang paling sangat disayangkan, banyak hutan-hutan lindung di Aceh juga mulai dirambah, karena lokasi yang paling bagus untuk dijadikan bisnis yaitu di kawasan hutan lindung dan saat sekarang ini keberadaan hutan lindung sangat memprihatinkan,” katanya.

 

 

SUMBER : GoAceh.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Enable Notifications    Ok No thanks