USAID Fokus pada Bantuan Penanggulangan Kebakaran dan Upaya Restorasi Hutan

kalbar_0876x

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake, pada ulang tahun American Corner Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, (17/02/2016), menuturkan bahwa Amerika Serikat telah mengalokasikan anggaran sebesar US$55 juta untuk konservasi hutan di seluruh Indonesia.

Menurut Blake, payung program tersebut untuk mendukung dan memperkuat kinerja Badan Restorasi Gambut (BRG) yang baru saja dibentuk. Termasuk, membantu merestorasi dan melindungi areal gambut di Indonesia yang rentan kebakaran dan menjadi kontributor besar pelepasan emisi gas rumah kaca.

Khusus untuk bantuan yang diberikan, kata Blake, akan difokuskan pada pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan. Masyarakat diadvokasi untuk memanfaatkan hasil hutan bukan kayu. “Lahan yang sudah terlanjur ditebang dan menurun kualitas tanahnya ditanami dengan komoditas yang bernilai ekonomis.”

Dana bantuan Pemerintah Amerika Serikat tersebut diberikan kepada tiga pulau di Indonesia, dan Kalimantan sebagai salah satu penerima alokasinya. “Kalimantan Barat merupakan provinsi prioritas,” tuturnya.

Proyek yang akan dijalankan

Bantuan dari AS meliputi beberapa inisiatif. Pertama, Berbak Green Prosperity Projectsenilai 17 juta Dollar AS. Proyek ini akan membantu merestorasi hidrologi hutan rawa gambut di Provinsi Jambi. Restorasi sistem ini akan membantu mengurangi prevalensi kebakaran gambut di daerah tersebut. Proyek Berbak ini juga akan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan produksi pertanian setempat serta memfasilitasi sertifikasi petani kelapa sawit kecil dan sistem energi terbarukan dari limbah pabrik kelapa sawit berbasis masyarakat.

Kedua, kesepakatan senilai 13 juta Dollar AS dengan tiga pabrik kelapa sawit di Provinsi Riau untuk pembangkit tenaga biogas yang menggunakan limbah pabrik kelapa sawit. Juga, membantu petani swadaya kecil di tiap basis pasokan pabrik guna mendapatkan sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).

READ  Upaya Bersama Kampanyekan Pengurangan Sampah Plastik

Diharapkan, pembangkit energi ini menghasilkan 3 mega watt energi terbarukan dari biogas yang setara dengan pasokan listrik untuk 9.000 rumah di pedesaan. Juga, menangkap 117.000 tCO2e/tahun atau sebanding dengan emisi dari 785 juta kilometer perjalanan per tahun, serta meningkatkan produktivitas dan tata kelola manajemen 2.000 petani swadaya kecil.

Kedua program ini, yang akan diimplementasikan oleh institusi Indonesia, Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-I), hanya sebagian dari seluruh dukungan pemerintah AS terhadap komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon serta melindungi lahan gambut.

Selain proyek-proyek tersebut, Amerika Serikat, melalui Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika (USAID), baru-baru ini meluncurkan proyek baru untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi sebesar 29% pada 2030 nanti.

USAID akan bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk melindungi dan mengelola secara berkesinambungan 8,4 juta hektar hutan dan lahan gambut yang berperan penting sebagai penyerap karbon. Selain itu, USAID akan membantu pengurangan 4,5 ton emisi gas rumah kaca dan memanfaatkan 800 juta dolar AS yang berasal dari investasi sektor swasta dalam energi bersih untuk lima juta warga.

Selain program-program tersebut, pada 2015, USAID juga telah berinvestasi lebih dari 38 juta Dollar AS untuk prakarsa lingkungan.

Untuk ke depannya, Pemerintah Amerika juga telah berencana berinvestasi sebesar 47 juta Dollar AS untuk konservasi hutan dan perencanaan penggunaan lahan, 24 juta Dollar untuk kebijakan penggunaan lahan dan advokasi konservasi, 19 juta Dollar untuk adaptasi perubahan iklim, 19 juta Dollar AS untuk energi bersih, serta 5 juta Dollar untuk penelitian hutan.

“Program-program ini adalah cerminan komitmen kami bermitra dengan Indonesia guna melawan penyebab perubahan iklim serta membantu Indonesia mencapai sasarannya mengurangi emisi di masa depan,” tutur Blake.

READ  JK: Hutan Kita Dirusak Orang Asing, Mereka Harus Membayarnya

SUMBER : Mongabay.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Enable Notifications    Ok No thanks