Harimau Masuk Kandang Jebak
TAPAKTUAN – Seekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) dewasa yang sempat meresahkan warga di wilayah Trumon Raya, Kabupaten Aceh Selatan, berhasil ditangkap oleh tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Hewan dilindungi tersebut masuk perangkap yang dipasang BKSDA sekitar pukul 07.00 WIB di Desa Gunung Kapur, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, Rabu (10/11/2021).
Kepala Resort 15 Tapaktuan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), wilayah II Subulussalam, Wirli mengungkapkan, selama ini tim telah memasang kamera di daerah tersebut.
Sebagai upaya pengamanan, baik bagi masyarakat di sekitar dan harimau sumatera itu sendiri, BKSDA Aceh bersama mitra memasang kandang jebak di sekitar lokasi tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) dilaporkan kembali turun ke kawasan permukiman masyarakat di kawasan Desa Panton Bili, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, Minggu (7/11/2021) sore.
Penampakan tiga ekor harimau Sumatera itu sempat direkam oleh warga yang sedang melintas di kawasan dimaksud. Video penampakan harimau tersebut kini sudah beredar luas di grup WhatsApp. Setelah beredar video viral itu, warga pun melakukan ronda malam untuk berjaga-jaga dari ancaman satwa yang dilindungi tersebut.
Kepala Seksi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh Hadi Sofyan menyebutkan bahwa ada tiga ekor harimau yang selama ini berkeliaran di kawasan itu. “Sebanyak 3 ekor, induk dan 2 anaknya,” katanya.
Kepala Seksi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh Hadi Sofyan dalam keterangan tertulisnya kepada Serambi, Rabu (10/11/2021) malam, mengatakan, hasil identifikasi awal, diperkirakan individu harimau sumatera yang masuk perangkap tersebut adalah individu yang sering muncul di beberapa lokasi dan sempat menjadi viral. “Saat ini tim medis melakukan observasi terhadap individu harimau sumatera tersebut,” paparnya.
Hadi Sofyan melanjutkan, BKSDA Aceh bersama mitra secara paralel akan melakukan persiapan-persiapan terkait rencana pelepasliarannya, meliputi survei kelayakan habitat dan melakukan koordinasi dengan para pihak dalam rangka dukungan kelancaran proses pelepasliarannya.