International Tiger Day 2022, Menolak Kepunahan Harimau Lewat Mural

Mengintip aksi International Tiger Day 2022 di Medan

Mural bergambar harimau menghiasi dinding di Jalan Stasiun Kereta Api, Medan. (Mirza Baihaqie/Voice of Forest)
Mural bergambar harimau menghiasi dinding di Jalan Stasiun Kereta Api, Medan. (Mirza Baihaqie/Voice of Forest)

 

Medan, IDN Times – International Tiger Day atau Hari Harimau Internasional 2022 di Kota Medan, Sumatra Utara berlangsung meriah. Gelaran acara dilakukan sejak 29 – 31 Juli 2022.

Acara disemarakkan dengan berbagai kegiatan. International Tiger Day di Medan, diinisiasi oleh Yayasan Kampung Sendiri (YKS) bersama sejumlah organisasi non pemerintah (NGO) yang bergerak dibidang lingkungan.

1. Edukasi anak – anak tentang pentingnya menjaga harimau

Anak - anak sekolah dasar mengikuti lomba mewarnai gambar harimau dalam acara International Tiger Day, di kota Medan, Minggu (31/7/2022). (Dok: Yayasan Kampung Sendiri)
Anak – anak sekolah dasar mengikuti lomba mewarnai gambar harimau dalam acara International Tiger Day, di kota Medan, Minggu (31/7/2022). (Dok: Yayasan Kampung Sendiri)

 

Dalam kegiatannya, YKS menarget anak – anak sekolah dasar. Mereka ingin memberikan edukasi kepada anak-anak sehingga memiliki kesadaran dan kecintaan kepada harimau sumatra dan satwa lainnya yang terancam punah.

Edukasi bertemakan ‘Keep the wildlife wild’ tersebut dilaksanakan dengan lomba mewarnai gambar harimau dan body painting bertemakan harimau. Hampir 200 pelajar SD yang mengikuti perlombaan. Jumlah ini di luar ekspektasi Bobi.

“Di sini kita ingin mengedukasi khususnya kepada anak-anak agar mencintai dan memiliki rasa empati terhadap satwa dilindungi untuk sama-sama kita jaga. Mudah-mudahan pesan yang ingin kita sampaikan bisa tersampaikan ke anak-anak hingga mereka dewasa,” ungkap koordinator kegiatan Bobi Septian.

2. Mural bertemakan harimau jadi media kampanye

Yayasan Kampung Sendiri menggelar peringatan Internatonal Tiger Day 2022 di kota Medan, Minggu (31/7/2022). (Mirza Baihaqie/Voice of Forest)
Yayasan Kampung Sendiri menggelar peringatan Internatonal Tiger Day 2022 di kota Medan, Minggu (31/7/2022). (Mirza Baihaqie/Voice of Forest)

 

Acara juga diisi kegiatan kampanye untuk pelestarian harimau. Para pegiat lingkungan diajak berkeliling berjalan kaki di Car free Day Kota  Medan sambil membawa poster bertemakan pelestarian harimau.

Yang cukup menarik perhatian adalah mural bergambar harimau di Jalan Stasiun Kereta Api (Pajak Ikan Lama). Mural itu, bergambar dua harimau sumatra dan burung rangkong. Dua satwa itu dinyatakan nyaris punah.

Mural ini menjadi kampanye kepada masyarakat luas. “Kita membuat kampanye tentang pentingnya satwa liar dengan kemasan mural. Sehingga ini menjadi media, untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keberadaan satwa dan ekosistemnya,” kata Bobi.

READ  BKSDA Aceh Lepasliarkan 4 Satwa Langka di Peringatan Hari Primata

Bobi mengatakan, acara ini digelar berkat kolaborasi multi sektor. Mereka juga melelang lukisan bergambar harimau. Hasil lelang, dijadikan untuk membuat  mural.

3. Petaka punahnya harimau sumatra

Foto hanya ilustrasi: Dewi Siundol, harimau sumatra korban konflik di Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas kini menjalani rehabilitasi di Sanctuary Harimau Barumun. (Prayugo Utomo/IDN Times)
Foto hanya ilustrasi: Dewi Siundol, harimau sumatra korban konflik di Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas kini menjalani rehabilitasi di Sanctuary Harimau Barumun. (Prayugo Utomo/IDN Times)

 

Harimau Sumatra adalah pemangsa pada puncak rantai makanan. Saat ini, eksistensinya masih terancam dengan masifnya deforestasi hutan, perburuan hingga perdagangan ilegal. Kasus perdagangan kulit harimau  yang melibatkan mantan Bupati Aceh Bener Meriah Ahmadi menjadi bukti, perburuan dan perdagangan masih terus terjadi.

Saat ini, harimau Sumatra masuk dalam daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Statusnya masuk dalam kategori terancam punah (Critically endangered).

Populasinya diperkirakan tidak lebih dari 600 ekor ekor yang tersebar di hutan-hutan Pulau Sumatera (Population Viable Assesment, 2016). Jika upaya pelestarian tidak digalakkan dengan melibatkan lintas sektor, alamat harimau sumatra akan tinggal cerita. Sebagai satwa kharismatik yang pernah mendiami hutan di Sumatra. Menyusul harimau jawa dan harimau bali yang lebih dulu dinyatakan punah.

 

SUMBER: IDN Times

 

Enable Notifications    Ok No thanks