Seekor Badak Sumatera disuntik Mati Karena Derita Kanker Kulit

Badak Sumatera, Puntung, disuntik mati karena derita kanker kulit (Foto: Kisah Dunia)

KOTA KINABALU – Puntung, badak Sumatera betina yang mengidap karsinoma sel skuamosa atau kanker kulit disuntik mati (eutanasia) Minggu (4/6/2017), di Hutan Tabin Wildlife Reserve di Lahad Batu, Malaysia.

Direktur Sabah Wildlife Departemen (SWD) Augustine Tuuga mengatakan bahwa penjaga Puntung Wilson Kuntil, Hassan Sani dan Samad Gubin telah tidur selama seminggu terakhir dengan Puntung di hutan tersebut, untuk memastikan bahwa dia dalam pengamatan tertutup sepanjang waktu.

“Karsinoma telah berkembang dengan cepat dan ada tanda-tanda jelas bahwa Puntung mengalami kesulitan bernafas yang signifikan. Setelah berkonsultasi dengan penasihat reproduksi badak kami di Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research di Berlin, dan yang lainnya, keputusan tersebut diambil untuk mengakhiri ketidaknyamanan yang ditimbulkannya, dan meneruskan rencana prosedur yang direncanakan. Sebelumnya, kami menargetkan 15 Juni,” ujar Tuuga, seperti dikutip dari laman Bernama, Senin (5/6/2017).

Tuuga mengatakan bahwa dalam mengejar tujuan untuk memungkinkan Puntung berkontribusi pada kelangsungan hidup spesiesnya, indung telurnya dilarikan ke Institut Agro-Bioteknologi, Serdang.

“Bersamaan dengan itu, spesialis reproduksi Indonesia Prof Arief Boediono berasal dari Jakarta, siap untuk memulihkan sel telur yang ada. Jika ada oosit yang dapat diambil dan matang, sperma beku dari badak jantan Tam akan dicairkan untuk injeksi sperma intralpllasmic oleh Prof Arief. Kita akan tahu hasilnya dalam beberapa hari,” katanya.

Puntung telah menderita sejak pertengahan Maret dari abses di rahang atasnya yang tidak akan sembuh meski diobati.

Badak tersebut menarik perhatian global pada bulan April tahun ini melalui operasi gigi yang dilakukan oleh tim multi-nasional di Tabin Wildlife Reserve. Puntung adalah satu daripada tiga ekor badak Sumatera di negara ini, dan sekarang hanya tinggal dua.