Telkom Lakukan Restorasi & Konservasi Hutan Berbasis Digital

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menghadirkan inisiatif digitalisasi di bidang lingkungan melalui program restorasi dan konservasi hutan berbasis digital. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Senior General Manager Community Development Center Telkom, Hery Susanto mengungkapkan kelestarian lingkungan hidup merupakan isu yang krusial terjadi di Indonesia. Hal ini, kata dia, membawa pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dia menyebut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa meski mengalami penurunan, luas lahan kritis di Indonesia masih mencapai 14 juta hektar. Lahan kritis terjadi akibat degradasi lahan berupa pengurangan status lahan secara fisik, kimia, maupun biologi sehingga menurunkan kapasitas produksinya.
Hal ini tentunya mengganggu fungsi hutan sebagai fungsi konservasi, fungsi produksi, maupun fungsi sosial ekonomi bagi masyarakat.
“Salah satu permasalahan dunia yang harus kita hadapi dan minimalisir bersama adalah perubahan iklim yang sedang terjadi. Hal ini turut menjadi perhatian dan concern Telkom sebagai BUMN untuk dapat mengambil peran melalui program penanaman pohon yang merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim,” ujar Hery dalam keterangan tertulis, Minggu (13/3/2022).
Lebih lanjut dia menambahkan, sesuai core bisnis dan kompetensi Telkom serta sejalan dengan tagline #DigitalUntukSemua, program penanaman pohon memanfaatkan teknologi digital (green digital) memanfaatkan teknologi Geographic Information System (GIS) dan geo tagging. Dalam hal ini, memonitor lahan tanam dan pengawasan secara digital terkait tumbuh kembang pohon yang ditanam agar dapat tumbuh secara maksimal.
GIS mempunyai beberapa kelebihan, antara lain mampu meningkatkan data inventarisasi hutan dan ke depannya dapat memudahkan perbaikan kondisi hutan. Sistem ini dapat melakukan perencanaan secara memadai baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, memperkirakan pertumbuhan hutan, melakukan pendataan jumlah dan jenis pohon, serta melakukan pelaporan perkembangan tumbuh kembang hasil reboisasi secara berkala.
“Adapun geo tagging bisa membantu mapping dan monitoring lokasi dari jarak jauh. Dengan adanya inisiatif ini, Telkom berharap dapat terus memperluas sistem digitalisasi hutan binaan dan penanganan lahan kritis yang ada di Indonesia,” lanjut dia.
Diketahui Telkom mendistribusikan bantuan restorasi dan konservasi berbasis digital ke seluruh Indonesia. Pemilihan lokasi titik lahan kritis dikoordinasikan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan proses pembangunan sudah dilakukan.
Untuk mengawali inisiatif tersebut, saat ini Telkom sedang melakukan restorasi dan konservasi di Taman Buru Masigit Kareumbi serta Karangtengah di Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai pilot project. Ke depannya, Telkom menargetkan restorasi dan konservasi pada lahan kritis seluas 50 hektar di beberapa titik yang tersebar di Indonesia.
Dengan tersebarnya hutan binaan berbasis digital, Hery berharap dapat menjaga kelestarian ekosistem hutan di Indonesia.
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono menambahkan, “Hutan Binaan berbasis digital yang dilakukan oleh Telkom ini menjadi langkah awal bagi kami dalam upaya mendukung pengelolaan hutan di Indonesia, baik hutan lindung maupun hutan wisata.
“Kami harap dengan restorasi dan konservasi hutan yang sedang kami lakukan saat ini, ke depannya kawasan tersebut dapat menjadi kawasan eco-tourism dengan tetap menjunjung tinggi aspek-aspek konservasi alam serta aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal. Dengan demikian, komitmen kami dalam mengakselerasi digitalisasi ekonomi Indonesia pun dapat terwujud,” kata dia.
Melalui hutan binaan berbasis digital, Telkom berkomitmen mendorong pertumbuhan ekosistem digital untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Dengan berbagai inovasi, dia berharap, dapat mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional yang sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang serta mendukung menciptakan satu data di segala sektor.
SUMBER: CNBC Indonesia